AirPods' sales spike barely dents market share for Beats and Bose


Apakah AirPods Apple sudah mencatat pangsa pasar Beats headphone, saudara perusahaan mereka? Itu implikasi dari cerita baru-baru ini - termasuk yang satu ini di CNET - yang mengutip data dari analis belanja online slice Intelligence.
Angka-angka menunjukkan bahwa Apple telah mengambil pangsa 26 persen dari penjualan headphone nirkabel Desember 2016 dengan AirPods nya. Perbedaan sebelum dan sesudah AirPods menjadi tersedia untuk membeli secara online pada tanggal 13 Desember adalah dramatis: Beats, yang dimiliki oleh Apple, turun dari pangsa 24,1 persen menjadi 15,4 persen sementara Bose pergi dari pangsa 10,5 persen menjadi 16,1 persen.
Namun, menurut Ben Arnold, seorang eksekutif direktur dan industri analis di NPD Group, angka-angka melukis gambaran yang tidak lengkap dari pasar headphone nirkabel dan tidak cocok dengan nomor Desember NPD. Tidak seperti Iris, yang menganalisis penerimaan email dari 4,2 juta pembeli online, Data NPD mencerminkan bata-dan-mortir dan penjualan online, termasuk Amazon.
The AirPods mendapat tumpukan perhatian ketika Apple meluncurkan mereka pada bulan September di samping iPhone 7 dan 7 Plus, bahkan karena juga memamerkan trio Beats baru headphone nirkabel. Mereka hanya menekan pasar setelah minggu keterlambatan, namun penjualan dinyalakan langsung, mendorong CEO Apple Tim Cook pada akhir Desember untuk menggambarkan AirPods sebagai "sukses melarikan diri."
Pada akhirnya, pertanyaannya adalah apakah earphone benar-benar nirkabel Apple akan mencopoti penjualan dari merek sendiri (Beats) atau klaim dari merek lain.
Menurut Desember 2016 Mingguan Retail Tracking Layanan Data NPD, yang AirPods memiliki debut mengesankan tapi tidak mengesankan seperti Iris Intelligence menyarankan.

    
Beats memiliki pangsa 25 persen (penjualan unit) dan pangsa 46 persen (penjualan dolar)
    
Apel memiliki pangsa 2 persen (penjualan unit) dan 3 persen saham (penjualan dolar)
    
Bose memiliki 8 persen (penjualan unit) dan 19 persen (penjualan dolar)
    
LG memiliki 10 persen (penjualan unit) dan 7 persen (penjualan dolar) dengan Sony pada 7 persen (penjualan unit) dan 6 persen (penjualan dolar)
    
Plantronics dan Jaybird berada di unit penjualan sekitar 2 persen setiap tetapi Apple sudah leher-dan-leher dengan mereka setelah hanya satu bulan parsial penjualan
"Apple mampu menangkap 2 persen dari pasar di unit dan 3 persen dalam dolar dengan satu produk dalam satu bulan debut signifikan, mengingat betapa besar pasar headphone," kata Arnold.beatsx3.jpgmemperbesar Gambar
Beats telah BeatsX baru memukul toko pada bulan Februari.Foto oleh David Carnoy / CNET
Kembali pada bulan Desember 2015, NPD dipatok penjualan headphone nirkabel Beats 'di 24 persen (penjualan unit) dan 49 persen (penjualan dolar), sangat dekat dengan pangsa setahun kemudian.
"Pasar headphone Bluetooth tumbuh 51 persen dibanding tahun lalu (dalam dolar) sehingga fakta bahwa Beats mampu mempertahankan pangsa dan posisinya di pasar berarti penjualan tumbuh secepat pasar lakukan."
Agaknya, Apple akan terus mendapatkan pangsa pasar dengan AirPods nya (data saat ini hanya mencerminkan dua minggu AirPods penjualan), tapi banyak-diantisipasi headphone nirkabel BeatsX Beats 'ditunda sampai setelah peluncuran AirPods. (Teori Konspirasi mungkin berpendapat bahwa Apple tertunda mereka untuk memastikan itu memiliki landasan yang jelas untuk AirPods, yang harga hampir identik.)


 
Sobat ngopo, tahukah kamu apa itu hacker? Hacker dalam bahasa Indonesianya adalah peretas, Mereka ini adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Sebenarnya tidak semua hacker itu jahat, tergantung apa motif dan tujuan dari hacker tersebut.

Perusahaan Kaspersky Lab seperti dikutip dari laman liputan6.com mengungkapkan bahwa sindikat hacker pembobol bank, Carbanak yang diberi nama Carbanak 2.0, telah kembali lagi. Perusahaan keamanan ini juga menyebutkan dua kelompok hacker lain yang juga menggunakan gaya serupa yaitu Metel dan GCMAN.

Disebutkan bahwa mereka menyerang organisasi keuangan menggunakan gaya pengintaian secara terselubung, malware yang dimodifikasi khusus, perangkat lunak resmi serta penggunaan cara-cara baru dan inovatif untuk mencuri uang.

Kelompok hacker Metel memiliki banyak trik, tetapi yang membuatnya sangat menarik adalah pola serangan yang diadopsi sangat pintar.

Dengan mendapatkan kontrol atas mesin dalam bank yang memiliki akses ke transaksi uang (misalnya komputercallcenter /support), kelompok ini dapat mengotomatisasi rollback dari transaksi ATM.

Kemampuan rollback memastikan bahwa saldo pada kartu debit tetap sama terlepas dari jumlah transaksi ATM yang dilakukan. Dalam contoh yang diamati sampai saat ini, kelompok hacker ini mencuri uang dengan berkeliling kota di Rusia pada malam hari dan mengosongkan mesin ATM milik sejumlah bank.


Mereka berulang kali menggunakan kartu debit sama dari bank yang telah diretas. Dalam waktu satu malam saja, mereka berhasil membawa kabur sejumlah besar uang.

"Saat ini, fase aktif dari serangan cyber semakin singkat. Ketika para penjahat cyber ini sangat terampil dalam operasi tertentu, maka mereka hanya membutuhkan beberapa hari atau minggu saja untuk mengambil apa yang mereka inginkan kemudian melarikan diri," ungkap Sergey Golovanov, Principal Security Researcher at Global Research & Analysis Team Kaspersky Lab melalui keterangan resminya.

Selama penyelidikan forensik, para ahli Kaspersky Lab menemukan bahwa aktor di belakang kelompok Metel mencapai infeksi awal melalui email spear-phishing yang dibuat secara khusus dengan lampiran berbahaya, dan menggunakan exploit pack Niteris, menargetkan kerentanan dalam browser korban.

Infeksi Semakin Meluas

Setelah berada dalam jaringan, penjahat cyber menggunakan alat yang resmi dan lolos tes penetrasi untuk dapat bergerak secara lateral, membajak pengontrol domain lokal, dan akhirnya mencari dan mendapatkan kontrol atas komputer yang digunakan oleh karyawan bank yang bertanggung jawab untuk pemrosesan kartu pembayaran.

Metel masih tetap aktif dan penyelidikan akan aktivitasnya masih terus berlangsung. Sejauh ini tidak ada serangan di luar Rusia yang telah diidentifikasi. Namun, hal ini tetap ada kemungkinan bahwa infeksi ini akan semakin jauh lebih luas lagi dan perbankan di seluruh dunia disarankan untuk secara proaktif memeriksa infeksi ini.

Ketiga kelompok hacker ini diidentifikasi bergeser ke arah penggunaan malware yang disertai dengan perangkat lunak resmi dalam aksi penipuan mereka.

Mereka beranggapan, mengapa harus membuat banyak malware dan peralatan khusus, jika utilitas resmi bisa sama efektif dan berbahaya, dan juga jauh lebih sedikit memicu alarm?

Tetapi dalam hal kerahasiaan, para aktor di belakang kelompok hacker GCMAN bahkan melangkah lebih jauh lagi. Terkadang mereka berhasil menyerang sebuah organisasi tanpa menggunakan malware, hanya dengan menggunakan alat resmi dan telah lolos uji penetrasi saja.

Dalam kasus yang telah diselidiki ahli Kaspersky Lab, terlihat bahwa kelompok GCMAN menggunakan utilitas Putty, VNC, dan Meterpreter untuk bergerak secara lateral melalui jaringan sampai para penjahat ini mencapai sebuah mesin yang dapat digunakan untuk mentransfer uang ke layanan e-currency tanpa memperingatkan sistem perbankan lainnya.

Target Tak Hanya Perbankan

Dalam satu serangan yang diamati oleh Kaspersky Lab, penjahat cyber berada di jaringan selama satu setengah tahun sebelum melakukan pencurian. Pecahan uang yang ditransfer sebesar US$ 200, batas atas untuk pembayaran anonim di Rusia.

Setiap menit, CRON scheduler meluncurkan script berbahaya, dan sejumlah uang lainnya dipindahkan ke rekening e-currency milik penjahat cyber. Perintah transaksi dikirim langsung ke upstream payment gateway bank dan tidak akan muncul di sistem internal bank lainnya.

Dan yang terakhir, Carbanak 2.0 menandai kemunculan kembali kelompok hacker Carbanak, dengan alat dan teknik yang sama tetapi profil korban yang berbeda dan cara-cara inovatif untuk mencuri uang.

Pada 2015, target Carbanak 2.0 tidak hanya perbankan, tapi departemen penganggaran dan keuangan dari organisasi yang menjadi target mereka.

Di salah satu contoh yang diamati oleh Kaspersky Lab, kelompok Carbanak 2.0 ini mengakses lembaga keuangan, kemudian melakukan perubahan data-data sah kepemilikan dari sebuah perusahaan besar.

Informasi ini dimodifikasi sehingga nama penjahat cyber tercantum sebagai pemegang saham perusahaan dan menampilkan informasi mengenai identitas palsu mereka.

Serangan Kian Agresif

"Serangan terhadap lembaga keuangan ditemukan pada 2015, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dari penjahat cyber semakin agresif menggunakan serangan bergaya APT. Kelompok Carbanak merupakan yang pertama dari banyak lainnya," terang Golovanov.

Penjahat cyber, tambahnya, sekarang belajar dengan cepat bagaimana menggunakan teknik-teknik terbaru dalam aksi mereka, dan kita melihat lebih banyak dari mereka mulai bergeser dari menyerang pengguna ke menyerang bank secara langsung. Logika mereka adalah sederhana: di situlah uang berada.

"Produk Kaspersky Lab berhasil mendeteksi dan memblokir malware yang digunakan oleh para aktor ancaman Carbanak 2.0, Metel, dan GCMAN. Perusahaan juga merilis Indicators of Compromise (IOC) yang sangat penting dan data lainnya untuk membantu organisasi mencari jejak serangan kelompok hacker ini di jaringan perusahaan mereka," tutup Golovanov.
 
Akhir-akhir ini berkembang suatu perdebatan mengenai bentuk bumi kita, apakah bentuknya bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Mayoritas mereka mengatakan bahwa bumi ini bulat, namun perlu diketahui juga bahwa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat. Tentunya masing-masing mereka berdalil dengan yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini. Pendapat Yang Mengatakan Bumi itu Bulat Sebenarnya jauh sebelum Galileo mengemukakan pendapatnya tentang bumi itu bulat, sudah banyak para ulama dan ilmuan Islam yang mengatakan bahwa planet bumi itu bentuknya bulat. Terdapat lebih dari satu keterangan ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa bumi itu bulat sebagaimana dikutip dari situs konsultasisyariah. Diantaranya adalah keterangan Syaikhul Islam, yang beliau nukil dari Abul Husain Ibnu al-Munadi. Syaikhul Islam mengatakan, Imam Abul Husain Ahmad bin Ja’far al-Munadi, - termasuk ulama yang masyhur dengan ilmu atsar dan karya-karya besar dalam berbagai cabang ilmu agama, termasuk generasi kedua di kalangan ulama hambali, beliau mengatakan, “Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa langit itu seperti bola, demikian pula mereka sepakat bahwa bumi dan semua gerakannya, baik darat maupun lautan, seperti bola.” (Majmu’ al-Fatawa, 25/195) Syaikhul Islam juga mengatakan, Galaxi tata surya itu melingkar menurut ulama kaum muslimin. Ada beberapa ulama yang menegaskan ijma’ (sepakat) dalam masalah ini. seperti Abul Husain Ahmad bin Ja’far bin al-Munadi. Demikian pula yang menegaskan ijma’ tentang hal ini adalah Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm, dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. Dan para ulama meriwayatkan hal itu dari para sahabta dan tabi’in dengan sanad yang makruf. (Majmu’ al-Fatawa, 6/586) Imam Ibnu Utsaimin mengatakan, Bumi itu bulat berdasarkan dalil dari al-Quran, realita dan keterangan para ulama. Selanjutnya Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan beberapa dalil berserta penjelasannya, diantaranya, Firman Allah, “Dia melingkupkan malam atas siang dan melingkupkan siang atas malam.” (QS. az-Zumar: 5) Selanjutnya, beliau menjelaskan, At-Takwir (melingkupkan) maknanya menjadikan sesuatu seperti lingkaran, seperti lingkaran penutup kepala (imamah). Dan kita ketahui bahwa siang dan malam silih berganti di bumi ini. ini membuktikan bahwa bumi itu bulat. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb). Dan mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam lainya sebagaimana dikutip dari situs dakwahmedia berikut ini: Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H - 808 H): “Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi.” (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo). Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad). Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah: 1. Muruj Al-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar, oleh Mas’udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H). 2. Ahsan Taqasim fi Ma’rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H) 3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal 4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry 5. Ruh Al-Ma’ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur’an) 6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur’an) 7. Dan lain-lain. Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur’an? Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar’i dalam bukunya “Mausu’ah Al-Ilmiyah fi I’jaz Al-Qur’anul Karim” (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur’an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya. Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, inilah jawaban telak tentang tuduhan bumi itu datar menurut Alqur’an:surat Az-Zumar ayat 5 “Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun.” (QS.Az-Zumar:5) Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH. Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya! Itulah keterangan-keterangan yang menyatakan bahwa bumi ini bentuknya bulat, bukan datar sebagaimana pendapat dari sebuah komunitas bernama Flat Earth Society yang telah kami sampaikan pada postingan terdahulu: Menggemparkan Dunia! Fakta ini Mengungkapkan Bahwa Bumi Bentuknya Datar Pendapat Yang Mengatakan Bumi itu Datar Selain pendapat para ulama di atas yang mengatakan bahwa bumi itu bulat, perlu diketahui bahwa ada juga beberapa ulama yang menafikan bahwa bumi itu bulat seperti yang kami kutip dari situs Muslim.or.id. Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitab Nuniyah-nya mengatakan : “Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas ilmu Allah” “Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini” “Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari Al-Quran”. Demikian juga dalam Tafsir Jalalain, ketika menafsirkan ayat وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ “Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghaasyiyah: 20). Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu (سُطِحَتْ) “sutihat” menunjukkan bumi itu (سطحية) “sathiyyah”. Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli astronom”. Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat, ketika menafsirkan ayat, “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19). Beliau Al-Qurthubi berkata, “Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola”. Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang menyatakan bumi itu bulat sebagaimana disebutkan di atas. Dalil-dalil yang digunakan kedua pendapat, dari Al-Quran dan As Sunnah. Masing-masing pendapat yang ada berdalil dengan Al Quran dan Sunnah dan saling membantah. Jika membahas dalil-dalil mereka maka cukup panjang, maka kita beri beberapa contoh saja: 1) Dalil bahwa bumi itu bulat menurut pro bumi bulat, surat Az Zumar ayat 5 Allah berfirman, “Dia menutupkan/menggilirkan (takwrir) malam atas siang dan menutupkan/menggilirkan siang atas malam” (Az-Zumar : 5). Pro bumi bulat berkata bahwa takwir itu bermakna lingkaran atau melingkari, misalnya melingkari penutup kepala imamah, karenanya bumi itu bulat-bola bergantian siang dan malam. Pro bumi datar membantah bahwa justru itu dalil bahwa bumi itu datar dan berbentuk lingkaran (piring bulat), matahari dan bulan berputar melingkar di atas bumi dan menggantikan siang dan malam. 2) Dalil bumi itu datar menurut pro bumi datar, surat At Thur ayat 6 Yaitu posisi baitul makmur (ka’bah penduduk langit) yang berada tepat sejajar di atas ka’bah dunia di Mekkah “Dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6) Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi” . Pro bumi datar berkata: “Bagaimana mungkin bumi bulat-bola dan berputar kemudian baitul makmur sejajar dengan baitullah di Mekkah, bagaimana bisa sejajar kalau bumi-bulat berputar? berarti baitul makmur mutar-mutar di atas langit ikut bumi? Ini tidak masuk akal. Kalau bumi datar maka masuk akal jika sejajar”. Pro bumi bulat membantah: “bisa jadi, ini hal ghaib yang tidak bisa masuk akal manusia, banyak hal ghaib yang tidak masuk akal kita sekarang, seperti di hari kiamat ada yang berjalan dengan wajahnya dalam Al-Quran. Orang dahulu tidak masuk akal jika ada yang bisa pergi ke tempat yang jauh dalam semalam saja, di zaman sekarang bisa saja dengan pesawat super cepat”. 3) Dalil bumi datar menurut pro bumi datar, surat Al Ghasyiyah ayat 20 Ayat yang menjelaskan bahwa bumi itu dihamparkan. Allah berfirman, “Dan (apakah manusia tidak mau memikirkan) bagaimana bumi itu dihamparkan?” (Al-Ghasyiyah: 20). Pro-datar berkata: “ini sangat jelas mengatakan bumi dihamparkan, menghamparkan permadani misalnya, tentu pada benda yang datar”. Pro-bulat membantah: “silahkan lihat penjelasan ulama semisal syaikh Al-Utsaimin dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah yang menjelaskan bahwa bumi itu datar bagi pandangan manusia dari bumi, sedangkan bentuk sebenarnya adalah bulat-bola”. 4) Dalil bumi bulat menurut pro bumi bulat, klaim ijma’ dari Syaikhul Islam, Ibnu Hazm dan beberapa ulama lain. Namun klaim ijma’ ini perlu dikritik karena adanya pendapat lain dari ulama terdahulu seperti Al Qurthuby dan penulis Tafsir Jalalain yang telah di sebutkan di atas. Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang menjadi pembahasan dua kubu dan kita cukupkan saja contohnya sebagaimana di atas. Tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa bumi bulat atau datar. Setelah kita melihat pendalilan dua kelompok yang berbeda pendapat, maka kita dapatkan dalam satu dalil yang sama, bisa mereka gunakan untuk mendukung pendapat mereka masing-masing yang bertentangan padahal dalilnya sama. Memang dalam Al-Quran dan Sunnah tidak didapatkan dalil yang tegas dan jelas mengenai hal ini yang menyebut dengan tegas “bumi bulat-bola” atau “bumi datar”. Kita bisa lihat yang pro-bulat menggunakan penjelasan syaikh Al-‘Utsaimin mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan dalil dan penjelasan oleh Syaikh. Akan tetapi di sisi lain, Syaikh Al-Ustaimin dan juga Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa bumi adalah pusat tata surya dan tidak berputar sedangkan matahari yang mengelilingi bumi. Tentu ini bertentangan dengan sebagian orang yang pro bumi bulat, yang mereka menyakini bahwa bumi itu bulat dan mengelilingi matahari. Tentunya Syaikh Al-‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa matahari mengelilingi bumi dengan penjelasan dalil dalam Al-Quran dan Sunnah. Syaikh Utsaimin menjelaskan, “Pendapat kami, matahari yang mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam, kami berpegang teguh dengan dzahir Al-Quran dan Sunnah bahwa matahari itu yang benar-benar mengelilingi bumi”. Syaikh Bin Baz juga menafikan bahwa bumi berputar (berarti matahari yang berputar mengelilingi agar terjadi siang dan malam), beliau berkata, “Adapun perputaran bumi maka aku ingkari dan aku telah jelaskan dalil tidak benarnya (perputaran bumi)”. Dalil yang mereka gunakan untuk pernyataan “matahari mengelilingi bumi” juga banyak, salah satunya yang menurut mereka cukup jelas bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi, yaitu hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa matahari bergerak di peredarannya dan tatkala sampai di bawah Arsy maka matahari bersujud. Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”. Akan tetapi yang mengatakan bahwa “bumi mengelilingi matahari” bisa membantah juga: matahari itu memang bergerak dan mengelilingi pusat tata surya. Mereka berpegangan pada fatwa ulama yaitu Syaikh Al-Albani yang menyatakan bahwa bumi itu berputar dan beliau pun membawakan dalil dan penjelasannya. Syaikh Al Albani berkata: “Kami sejatinya tidak ragu bahwa perputaran bumi merupakan fakta yang ilmiah dan tidak bisa dibantah”. Demikianlah, kesimpulannya mengenai apakah bumi datar atau bulat-bola, maka tidak kita dapatkan dalil yang tegas menyebutkan “bumi itu bulat” atau “bumi itu datar”. Yang benar adalah sesuai dengan penelitian dan fakta ilmiah ilmu dunia. Apakah bumi datar atau bulat maka kita kembalikan lagi kepada penelitian dan fakta ilmiah. Hal ini dicerminkan dari sikap Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di mana beliau menggabungkan kedua ilmu yaitu fakta ilmu dunia (yang menurut beliau benar) dan “yang tersirat” dalam Al-Quran dan Sunnah. Patut direnungi oleh sebagian kecil saudara kita muslim yang mungkin saling berdebat apakah bumi itu bulat atau datar sampai tahap mencela, menyindir dan sampai bermusuhan dalam masalah ini, padahal mereka bersaudara dalam Islam dan yang lebih penting hal ini bukanlah permasalahan aqidah. Kesimpulan dari tulisan ini : Tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Quran dan Sunnah yang menyatakan bahawa bumi itu bulat atau datar, sedangkan klaim ijma yang ada perlu dipertanyakan validitasnya, karena diketahui ternyata ada beberapa ulama yang menyelisihi klaim ijma’ tersebut. Permasalahan apakah bumi bulat atau datar bukanlah permasalahan aqidah. Jika memang bukan permasalahan aqidah terutama, tidak layak bagi kaum muslimin berpecah belah dalam hal ini, saling mencela, menyindir dan bermusuhan dalam rangka mendukung pendapatnya. Karena bukan masalah aqidah maka tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir hanya karena keyakinan apakah bumi bulat atau datar. Karenanya syaikh Bin Baz ketika mengingkari bumi berputar (beliau berpendapat bumi diam), tetapi beliau tidak mengkafirkan yang mengatakan bumi berputar, beliau berkata, “Akan tetapi aku tidak mengkafirkan mereka yang mengatakan demikian”. Apakah bumi itu bulat atau datar maka dikembalikan kepada penelitian dan fakta ilmiah dan tentunya oleh para ahlinya dalam masalah ini. Allah berfirman,“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43). Dalil Al-Quran dan Sunnah yang sudah pasti dan tegas (dalil qath’i) tidak akan bertentangan dengan fakta ilmiah dan akal manusia yang sehat. Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak ada dalil tegas apakah bumi itu bulat atau datar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, “Semua yang telah ada dalil pasti/qath’i maka tidak bertentangan dengan akal yang sehat”. Yang lebih penting dari “bumi datar atau bulat” adalah kita hidup di atas bumi, akan meninggalkan bumi menuju kampung akhirat yang kekal serta bagaimana agar bumi sebagai tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat yaitu bekal iman, takwa, amal kebaikan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk di muka bumi. Demikian pembahasan ini, semoga artikel yang dirangkum dari berbagai sumber ini bermanfaat dan silakan tinggalkan komentar kamu dengan bahasa yang baik dikolom komentar dibawah ini.
 
diooda